Sunday, April 19, 2009

VIRUS CALEG

Pemilu legislatif 2009 menebar kemana-mana. Dari kalangan anak-naka, remaja, hingga orang tua. dikedai-kedai, warung kopi, warung remang-remang , hingga restaurant kelas mewah mereka membicarakannya. Dari pak tani, pedangan sayur, sopir angkot hingga pilot juga membicarankan mereka semua terkena seolah terkena virus. Virus yang disebar lewat pemilu yaitu Virus Caleg. 
Inilah virus varian baru yang menjangkiti manusia indonesia saat ini, bagi mereka yang tidak terbiasa akibatnya bisa fatal lebih kejam dari pada viru HIV-AIDS, mulai dari stres yang berlebihan, gila, hingga tewas secara mengenaskan. Dari mencebur kolam hingga gantung diri.
Setelah pemilu legislatif berlangsung, fenomena ini menarik disekitar kita. Hal-hal itu sudah diprediksi sebelumnya yaitu banyaknya calon legislatf yang tidak dapat memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat baik Kota, Provinsi, Maupun Nasional. Bahkan untuk antisipasi pemerintah sudah mempersiapkan berbagai macam sarana dan prasarananya.
Bukan hanya stres dan sakit jiwa bahkan ada diantara mereka yang nekat bunuh diri. lewat layar kaca kita betapa ganasnya virus caleg ini. Sampai saat inibelum ada vasin yang mampu mencegah keganasan virus ini.
Hal-hal yang menyebabkan itu antara lain (1) Tidak siapnya para caleg dalam mengahadapi pemilu untuk siap menang dan siap kalah. (2) Caleg ini biasanya mempunyai misi pribadi yaitu untuk memperoleh kekuasaan dan kekayaan secara instan. (3) Caleg ini belum terlalu paham betul dunia politik alias politikus dadakan. (4) Iman yang kurang kuat.
berikut adalah ramuan alamiah yang mampu mencegah virus caleg, (1) Sebelum Anda menjadi caleg siapkan diri Anda secara jasmani dan rohani secara baik dan matang. (2) terjunlah kedunia politik paling tidak 10 tahun menjadi kader partai. (3) Siapkan materi yang cukup. (4) Anda harus rela/ihlas menerima kemenangan dan kekelahan. (5) Mempunyai misi bahwa jabatan atau kedudukan adalah amanah dari rakyat dan jangan disalah gunakan. (6) Tidak mempunyai maksud untuk memperkaya diri atau kekuasaan. (7) Dengan iman yang kuat bahwa sesuatu berasal dari Tuhan dan kembali kepadanya.